web widgets

Kamis, 12 Desember 2013

Arti dan Sejarah Lambang SMAN 1 sengkang

LAMBANG SMA NEGERI 1 SENGKANG


Arti Lambang:

- Atap bertuliskan "SMA NEG. 1 SENGKANG", artinya SMA Negeri 1 Sengkang sebagai institusi yang menaungi atau menjadi pelindung.
- Obor menyala, artinya semangat yang dimiliki oleh seluruh warga SMA Negeri 1 Sengkang untuk memberikan pencerahan yang menerangi kehidupan.
- Buku terbuka dan pena, artinya proses kegiatan pembelajaran sebagai kewajiban utama.
- Tangan berjabat, artinya warga SMA Negeri 1 Sengkang menjunjung tinggi kekeluargaan dengan kearifan lokal sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge, tanpa memandang perbedaan.
- Tangan terbuka, artinya segala sesuatu yang dikerjakan senantiasa diiringi doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Pita bertuliskan "1960" dan "UNGGUL DAN BERIMTAK", artinya SMA Negeri 1 Sengkang yang didirikan pada tahun 1960 senantiasa merekat persatuan untuk mencapai tujuan dengan landasan semboyan "Unggul dan Berimtak".


Sejarah Lambang:

Sepanjang sejarah kiprah SMA Negeri 1 Sengkang yang telah berpuluh tahun melahirkan cendekia, tidak ada lambang (mungkin pernah ada) yang diwariskan oleh para pendahulu. Hingga pada tahun 2009, SMA Negeri 1 Sengkang diajukan menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). Salah satu kriteria yang harus dipenuhi adalah lambang institusi.
Kepala SMA Negeri 1 Sengkang, Drs. Iskandar, A.P., M.Si., menugaskan kepada Abdullah (Alumni/Guru) untuk merancang lambang. Sebagai Guru TIK yang mengajarkan materi "design grafis" di Kelas XII, Abdullah mengadakan sayembara di kalangan siswa untuk merancang lambang sekolah. Beberapa rancangan siswa yang menarik diajukan ke kepala sekolah, namun tidak ada satu pun yang dinilai mewakili secara keseluruhan. Atas saran Drs. Muh. Yusri dan Andi Zulkarnaen (Guru Seni Budaya), beberapa rancangan siswa dipadukan menjadi satu-kesatuan lambang.
Setelah menyelesaikan rancangan lambang, Abdullah mengajukannya ke kepala sekolah dan selanjutnya dirapatkan dengan unsur pimpinan (Dra. Hj. St. Hafsah; Hj. Nadira, S.Pd.; Drs. Muh. Yusri; ...) dan Ketua Komite Sekolah (Drs. Suriadi, M.Pd). Dari hasil rapat, lambang diterima dan ditetapkan dengan perubahan "piala" menjadi "obor" atas saran kepala sekolah untuk penyempurnaan.


Penggunaan Lambang:

Sesuai dengan tujuan awalnya sebagai prasyarat pengajuan SSN, lambang hanya digunakan pada dokumen SSN. Lambat laun, beberapa guru yang terlibat langsung dalam manajemen SSN mulai menggunakan lambang sekolah pada sampul perangkat pembelajaran masing masing yang kemudian diikuti guru-guru lainnya.
Pada tahun 2011, atas prakarsa Abdullah (Pembina PMR), siswa yang masuk dalam kontingen PMR SMAN 1 Sengkang yang akan mengikuti KBL PMR di Makassar mengganti lambang lokasi menjadi lambang sekolah pada lengan kanan baju seragam OSIS. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan lambang sekolah kepada siswa. Langkah ini pun sangat efektif. Sekembali dari Makassar, siswa enggan mengubah kembali lambang yang menjadi atribut seragamnya. Penampilan ini pun diikuti oleh siswa lainnya, berawal dari seluruh anggota PMR, hingga sebagian besar siswa mulai menggunakannya.


Sumber : https://www.facebook.com/afrat.lagosi (Afrat Lagosi)

LAMBANG SMA NEGERI 1 SENGKANG


Arti Lambang:

- Atap bertuliskan "SMA NEG. 1 SENGKANG", artinya SMA Negeri 1 Sengkang sebagai institusi yang menaungi atau menjadi pelindung.
- Obor menyala, artinya semangat yang dimiliki oleh seluruh warga SMA Negeri 1 Sengkang untuk memberikan pencerahan yang menerangi kehidupan.
- Buku terbuka dan pena, artinya proses kegiatan pembelajaran sebagai kewajiban utama.
- Tangan berjabat, artinya warga SMA Negeri 1 Sengkang menjunjung tinggi kekeluargaan dengan kearifan lokal sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge, tanpa memandang perbedaan.
- Tangan terbuka, artinya segala sesuatu yang dikerjakan senantiasa diiringi doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Pita bertuliskan "1960" dan "UNGGUL DAN BERIMTAK", artinya SMA Negeri 1 Sengkang yang didirikan pada tahun 1960 senantiasa merekat persatuan untuk mencapai tujuan dengan landasan semboyan "Unggul dan Berimtak".


Sejarah Lambang:

Sepanjang sejarah kiprah SMA Negeri 1 Sengkang yang telah berpuluh tahun melahirkan cendekia, tidak ada lambang (mungkin pernah ada) yang diwariskan oleh para pendahulu. Hingga pada tahun 2009, SMA Negeri 1 Sengkang diajukan menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). Salah satu kriteria yang harus dipenuhi adalah lambang institusi.
Kepala SMA Negeri 1 Sengkang, Drs. Iskandar, A.P., M.Si., menugaskan kepada Abdullah (Alumni/Guru) untuk merancang lambang. Sebagai Guru TIK yang mengajarkan materi "design grafis" di Kelas XII, Abdullah mengadakan sayembara di kalangan siswa untuk merancang lambang sekolah.  Beberapa rancangan siswa yang menarik diajukan ke kepala sekolah, namun tidak ada satu pun yang dinilai mewakili secara keseluruhan. Atas saran Drs. Muh. Yusri dan Andi Zulkarnaen (Guru Seni Budaya), beberapa rancangan siswa dipadukan menjadi satu-kesatuan lambang.
Setelah menyelesaikan rancangan lambang, Abdullah mengajukannya ke kepala sekolah dan selanjutnya dirapatkan dengan unsur pimpinan (Dra. Hj. St. Hafsah; Hj. Nadira, S.Pd.; Drs. Muh. Yusri; ...) dan Ketua Komite Sekolah (Drs. Suriadi, M.Pd). Dari hasil rapat, lambang diterima dan ditetapkan dengan perubahan "piala" menjadi "obor" atas saran kepala sekolah untuk penyempurnaan.


Penggunaan Lambang:

Sesuai dengan tujuan awalnya sebagai prasyarat pengajuan SSN, lambang hanya digunakan pada dokumen SSN. Lambat laun, beberapa guru yang terlibat langsung dalam manajemen SSN mulai menggunakan lambang sekolah pada sampul perangkat pembelajaran masing masing yang kemudian diikuti guru-guru lainnya.
Pada tahun 2011, atas prakarsa Abdullah (Pembina PMR), siswa yang masuk dalam kontingen PMR SMAN 1 Sengkang yang akan mengikuti KBL PMR di Makassar mengganti lambang lokasi menjadi lambang sekolah pada lengan kanan baju seragam OSIS. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan lambang sekolah kepada siswa. Langkah ini pun sangat efektif. Sekembali dari Makassar, siswa enggan mengubah kembali lambang yang menjadi atribut seragamnya. Penampilan ini pun diikuti oleh siswa lainnya, berawal dari seluruh anggota PMR, hingga sebagian besar siswa mulai menggunakannya.

Hingga 4 (empat) tahun setelah lambang ini ditetapkan, dan sejak 2 (dua) tahun dikenakan sebagai atribut "liar" seragam OSIS, belum (baca: tidak) ada regulasi resmi tentang aturan penggunaan lambang.

* * *

Maaf, saya lupa siapa-siapa yang hadiri pertemuan penetapan lambang :-)

0 komentar:

Posting Komentar

Game TIK yang mengasah kemampuan